Senin, 26 Maret 2012

CARA alami MENGOBATI BUSUNG LAPAR

Busung lapar adalah merupakan penyakit busung yang di sebabkan kekurangan gizi atau zat pembangun tubuh. Penyakit busung lapar banyak di alami oleh anak anak, penyakit ini menyebabkan penderitanya mengalami infeksi penyakit.
Busung lapar akan mengakibatkan penderitanya mengalami penurunan tingkat kecerdasan anak, rabun senja serta rentan terhadap penyakit dan yang paling sering terjadi adalah penyakit infeksi.
Busung lapar dapat di cegah dan di obati dengan cara memberikan makanan yang bergizi pada anak berupa sayur mayur, buah buahan, makanan yang mengandung karbohidrat seperti kentang, nasi, jagung dan lain lain.
Selain tersebut di atas penyakit busung lapar juga di anjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan protein seperti telur, daging, ikan dan lain lain serta pemberian air susu ibu ( ASI) dari usia 0 bulan sampai 24 bulan.
Mungkin bagi anda atau anak anda yang menderita penyakit busung lapar, berikut ini saya akan berbagi resep atau ramuan yaitu cara mengobati busung lapar dengan alami.


Gejala penyakit busung lapar:
  • Terjadi pembengkakan pada tubuh yang di tandai dengan membuncitnya perut.
  • Badan terasa lemas.
  • Debar jantung tidak normal..
  • Sering pusing dan pandangan kerap berkunang kunang.
CARA MENGOBATI BUSUNG LAPAR


Bahan:
  1. Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L)
  2. Daun kumis kucing (Orthosiphon stamineus)
  3. Akar pepaya jantan (Carica papaya)
  4. Air
Cara pembuatan obat busung lapar:


  1. Rebus 15 lembar daun belimbing wuluh, segenggam daun kumis kucing, 3 potong akar pepaya jantan dengan air sebanyak 4 gelas.
  2. Angkat rebusan jika air rebusan tersisa 2 gelas.
Cara pengobatan busung lapar:


  • Minum ramuan sehari dua kali, pagi dan sore.
  • Lakukan secara rutin.
  • Dengan resep ramuan di atas, busung lapar dapat di obati, namun yang lebih penting lagi adalah menjaga kualitas makanan yang bergizi dan sehat sehingga bisa terhindar dari penyakit busung lapar.
semoga bermanfaat.

Sumber

Sabtu, 17 Maret 2012

Pentingnya Ajari Anak Rasa Asli dari Makanan

Anak-anak akan selalu mencontoh tingkah laku orang dewasa yang ada didekatnya, termasuk dalam hal pola makan. Bila setiap anggota keluarganya mempunyai kecenderungan untuk makan yang berlebih, maka tidak mengherankan bila anak juga akan memiliki pola makan berlebih yang sama. Hal tersebut terungkap dalam media edukasi tentang gula tambahan, indeks & beban glikemik serta dampaknya pada anak, yang berlangsung pada hari Kamis, 23 Februari 2012 kemarin.

Menurut Prof. Dr. Jose Rizal Latief Batubara, Sp.A (K) dalam acara media edukasi tersebut, orang tua lah yang berperan untuk menentukan pola makan anak hingga kedepannya nanti. Setelah memasuki usia > 6 bulan, dimana anak sudah mulai mengkonsumsi makanan lain selain susu, sebaiknya orang tua berusaha untuk memberikan makanan pada anak dengan rasa aslinya, tidak perlu ditambahi dengan rasa lain. Terkadang menurutnya, si ibu bersikeras untuk menambahkan gula atau garam ke dalam makanan anak dengan alasan karena tidak enak bila rasanya tawar, padahal sebenarnya anak belum mengenal aneka rasa seperti asin, gurih, manis dll sehingga anak tidak akan protes bila tidak mendapatkan makanan dengan rasa demikian.



Bahkan menurut Dr. Dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, Sp.GK, bila anak sudah mengenal rasa manis sejak dini misalnya dengan memberi gula pada minuman/susu yang dikonsumsi, maka akan membuat anak menjadi suka memilih-milih makanan. Misalnya hanya mau makanan yang manis-manis saja karena rasanya lebih enak & menjadi tidak suka makan buah atau sayur karena rasanya yang cenderung tawar.

Tingginya kandungan gula pada makanan/minuman yang dikonsumsi dapat menimbulkan efek yang berbahaya pada anak. Hal ini karena makanan tersebut dapat membuat organ penkreas & organ tubuh lainnya bekerja lebih keras akibat dari kadar gula darah yang tinggi. Akibatnya anak dapat menjadi sulit untuk berkonsentrasi, mengalami kenaikan berat badan hingga bahkan obesitas serta beresiko untuk merusak pankreas yang akan menyebabkan terganggunya produksi insulin & beresiko untuk menderita diabetes tipe 2 saat dewasa nantinya.

WHO sendiri menganjurkan asupan gula pada anak tidak melebihi 10 % dari kebutuhan energi total. Misalnya untuk anak usia 1-3 tahun, angka kebutuhan gizinya (AKG) adalah 1000 kalori, berarti kebutuhan gula yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah sebesar 10 % nya atau 100 kalori yg setara dengan 25 g gula atau 5 sendok teh/hari. Sedangkan untuk anak usia 4-6 tahun, AKG nya adalah 1550 kalori, sehingga konsumsinya gula yang dianjurkan adalah 155 kalori atau setara dengan 38,75 g gula atau 7,7 sendok teh/hari.

Yang perlu diwaspadai oleh orang tua adalah, makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak ternyata memiliki kandungan gula yang cukup tinggi, seperti misalnya 1 buah donat mengandung sekitar 5 sendok teh gula, permen jelly gump mengandung sekitar 7 sendok teh gula, 1 kaleng soda mengandung sekitar 7 sendok teh gula, biskuit coklat mengandung sekitar 5 sendok teh gula. Terbayang kan berapa sendok gula yang dikonsumsi oleh anak-anak tersebut setiap hari bila asupan makanannya seperti ini ?.

 Obesitas terutama pada anak-anak, memang telah menjadi ancaman global saat ini, tidak terkecuali di Indonesia. Menurut Rikesda (riset kesehatan dasar) tahun 2010, jumlah anak yang mengalami obesitas di Indonesia mencapai 14 %, sedangkan angkanya di Jakarta lebih tinggi lagi yaitu mencapai 19 %. Hal ini karena banyak orang tua yang beranggapan bahw anak yang sehat & lucu adalah anak yang gemuk, sehingga mereka berlomba-lomba untuk menggemukkan sang anak supaya terlihat lebih sehat. Padahal kenyataannya tidak demikian, seperti halnya pada orang dewasa, kegemukan atau obesitas pada anak dapat membahayakan kesehatannya saat ini & bahkan dapat mempengaruhi kesehatannya kelak saat dewasa nanti.

Sumber

Rabu, 14 Maret 2012

Coca-Cola Indonesia Nyatakan Produknya Aman

Kompas.com - Menanggapi keputusan negara bagian California, Amerika Serikat, yang mewajibkan produsen minuman Coca-Cola dan Pepsi untuk mengubah zat pewarna karamel dalam produk yang beredar di negara bagian tersebut, pihak Coca-Cola Indonesia menyatakan bahwa produk mereka aman untuk dikonsumsi.

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, mereka menyatakan penggunaan pewarna karamel dalam produknya telah diijinkan oleh berbagai otoritas kesehatan di seluruh dunia, termasuk BPOM RI.

"Kami tidak sependapat dengan keputusan Negara Bagian California yang mewajibkan pencantuman label peringatan pada produk-produk makanan yang mengandung jejak 4-MEI, yang memang umumnya terbentuk dalam proses pemasakan sejumlah jenis makanan dan minuman – termasuk karamel," tulis mereka.

Mereka juga mengatakan berbagai penelitian yang ada selama ini menunjukkan tidak adanya risiko kesehatan, baik di negara bagian California atau di mana pun di seluruh dunia.

Sebelumnya diberitakan sebuah kelompok advokasi publik di Amerika Serikat mengirimkan petisi untuk meminta FDA melarang penggunaan 4-MEI, dalam produk minuman soda karena dianggap karsinogenik.

"Perlu kami tegaskan bahwa perubahan yang dilakukan ini tidak akan berpengaruh terhadap produk kami," katanya.

Sumber

Antidepresan Bikin Ibu Malas Menyusui

KOMPAS.com - Sebuah riset terbaru menemukan adanya hubungan antara penggunaan obat antidepresan dengan kesempatan ibu untuk menyusui bayi mereka. Temuan menunjukkan, wanita hamil yang mengonsumsi antidepresan golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) selama kehamilan cederung malas untuk menyusui bayi.

Dalam suatu riset yang dipublikasikan Journal of Human Lactation edisi online pada Februari 2012, peneliti menganalisis data dari 466 wanita hamil yang diperoleh dari Connecticut Pregnancy Exposure Information Service (CPEIS) selama lebih dari 10 tahun. Data tersebut di antaranya berisi mengenai informasi seberapa sering mereka yang mengonsumsi antidepresan semasa hamil.

Hasil penelitian menunjukkan, wanita hamil yang selalu mengonsumsi SSRI selama kehamilan, sekitar 60 persen lebih rendah untuk menyusui ketimbang wanita yang tidak menggunakan obat antidepresan.

"Manfaat dari menyusui untuk bayi sangat jelas. Studi ini menunjukkan bahwa perempuan yang minum antidepresan semasa kehamilan cenderung tidak memberikan ASI kepada bayi mereka.," kata Christina Chambers, seorang profesor ilmu kesehatan anak dari University of California San Diego.

"Apakah ini karena ibu tersebut takut membahayakan bayinya karena tahu efek buruk dari konsumsi obat antidepresan atau karena akibat depresi ibu itu sendiri. Alasannya masih belum jelas," tambahnya.

Sementara itu, koordinator CPEIS, Sharon Voyer Lavigne mengungkapkan bahwa wanita yang mengonsumsi SSRI atau obat antidepresan selama kehamilan perlu dukungan dan pemahaman tambahan tentang pentingnya menyusui.

"Tujuan kami adalah untuk menyediakan informasi yang akurat dan terbaru mengenai pentingnya menyusui. Temuan ini memungkinkan kepada wanita hamil untuk mempertimbangkan mengonsumsi obat terkait risiko yang mungkin terjadi pada bayi mereka," jelas Voyer Lavigne.

Sumber

5 Manfaat Makanan Pedas

KOMPAS.com - Makanan pedas tak selalu diartikan sebagai makanan yang diolah dengan cabai. Rasa pedas juga bisa didapatkan dari merica, lada hitam, kunyit, dan berbagai bumbu dapur lain.

Anda yang menyukai makanan pedas boleh merasa senang, karena rasa pedas ini mempunyai banyak manfaat kesehatan. Misalnya, seperti telah sering disebutkan sebelumnya, makanan pedas bisa menguruskan badan. Namun itu hanya salah satu contohnya saja. Coba lihat manfaat lain yang belum Anda ketahui:

1. Menurunkan berat badan. Siapapun pasti setuju, makanan apapun yang diberi sambal pasti akan lebih menggugah selera. Bila Anda mau, makanan diet Anda pun bisa diberi cocolan sambal. Kalau hal ini bisa membuat Anda tertib menyantap makanan sehat dengan lebih berselera, kenapa tidak? Lagipula, rasa pedas itu bisa meningkatkan metabolisme Anda. Studi menunjukkan bahwa senyawa utama dalam cabai, yaitu kapsaisin, memiliki efek termogenik yang bisa menyebabkan tubuh membakar kalori saat mengunyah selama 20 menit.

2. Menyehatkan jantung. Hasil studi juga menunjukkan, budaya mengonsumsi makanan pedas menyebabkan insiden serangan jantung dan stroke yang lebih rendah. Alasannya, cabai merah bisa mengurangi efek merusak dari kolesterol jahat, sedangkan kapsaisin bisa melawan peradangan. Keduanya merupakan faktor risiko untuk masalah jantung.

3. Mencegah kanker. Menurut American Association for Cancer Research, kapsaisin juga memiliki kemampuan membunuh beberapa sel kanker dan leukimia. Sedangkan kunyit, yang dijadikan bumbu kari dan mustar, bisa memperlambat penyebaran kanker dan pertumbuhan tumor.

"Bumbu ini punya efek yang sama pada tubuh seperti yang dilakukan obat-obatan kanker," kata Gregory A. Plotnikoff, MD, konsultan senior untuk inovasi perawatan kesehatan di Allina Hospitals and Clinics di Minnesota.

Bila ingin memberikan hasil maksimal, kombinasikan dengan lada hitam untuk menyerap kunyit 2.000 persen lebih banyak.

4. Menurunkan tekanan darah. Vitamin A dan C mampu menguatkan dinding otot jantung, sementara panas dari lada meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh. Kombinasi hal ini bisa menghasilkan sistem kardiovaskuler yang lebih kuat.

5. Mengurangi stres. Makanan pedas meningkatkan produksi hormon yang memberikan rasa menyenangkan, seperti serotonin. Hasilnya, makanan ini membantu mengusir depresi dan stres.

Bagaimana bila Anda tidak menyukai makanan pedas?

Anda masih bisa mendapatkan manfaat kesehatan dengan menambahkan bumbu-bumbu yang mengandung seng ke dalam menu makanan Anda. Misalnya, masukkan jahe yang sudah digeprek di dalam teh. Atau, buat udang dengan bumbu jinten dan ketumbar yang ditumis di dalam kuali. Bisa juga menambahkan taburan bubuk cabai ke dalam kari ayam yang Anda buat.

Sumber

7 Makanan yang Mempercepat Metabolisme

KOMPAS.com - Memahami cara kerja metabolisme tubuh merupakan salah satu kunci untuk menurunkan berat badan. Sebab, hal ini merupakan cara tubuh kita mengubah makanan menjadi energi yang membuat kita bergerak dan beraktivitas. Semakin cepat metabolisme tubuh berputar, semakin banyak kalori yang terbakar. Semakin banyak tubuh membakar kalori, semakin mudah untuk menurunkan berat badan.

"Jika metabolisme tubuh Anda tinggi, ini berarti Anda memiliki lebih banyak energi, merasa lebih muda dan lebih aktif," ungkap Dr Eric Plasker, penulis buku 100 Year Lifestyle and the 100 Year Lifestyle Workout.

Untuk membantu mempercepat metabolisme, Anda bisa mengonsumsi beberapa jenis makanan berikut:

Apel. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa sebutir apel sehari memiliki tingkat kalori yang rendah. Namun, kandungan serat dalam buah terutama apel dan pir mampu menurunkan berat badan. Lahap apel dan pir bersama kulitnya, karena pada kulit itulah serat paling banyak terdapat.

Sayuran hijau. Aneka sayuran berdaun hijau seperti bayam tidak hanya tinggi kandungan seratnya, tapi juga kalsium. "Ada sebuah penelitian yang menemukan adanya hubungan antara kalsium dalam penurunan berat badan," tukas Plasker.

Tofu atau ayam bebas lemak. Jangan lupakan protein dalam makanan Anda. Protein dari kedua makanan ini membantu Anda membentuk jaringan otot tanpa lemak.

Nasi merah. Pilihlah makanan yang tinggi akan serat, seperti nasi merah, oatmeal, dan roti gandum. "Mengonsumsi makanan ini membuat Anda lebih cepat kenyang, dan berarti bisa mengurangi jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh," tukas Plasker.

Air putih. "Banyak orang yang berpikir bahwa mereka lapar, padahal mereka sebenarnya haus," ungkap Plasker. Jadi sebelum Anda keburu menyuap nasi dan lauk-pauknya, lebih baik minum dulu segelas air putih. Selain membuat Anda bebas dari dehidrasi, Anda juga terhindar dari ngemil makanan yang tinggi kalori.

Teh hijau. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa teh hijau bisa meningkatkan metabolisme sekaligus berfungsi sebagai antioksidan dan antiaging.

Makanan pedas. Makanan pedas, terutama yang disebabkan penambahan lada, berfungsi untuk meningkatkan metabolisme. Sebab, lada mengandung senyawa kimia capsaicin yang bisa membakar metabolisme Anda lebih cepat.

Sumber

Selasa, 13 Maret 2012

Mengunyah dengan Lambat Kurangi Asupan Kalori


Kompas.com - Demi kepraktisan banyak orang memilih makanan "siap minum" sehingga tak perlu repot mengunyah berbagai jenis makanan. Padahal, mengunyah sebenarnya adalah kunci untuk meningkatkan rasa kenyang.

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa orang yang makan dengan perlahan dan mengunyah makanannya tanpa terburu-buru, mengasup kalori lebih sedikit.

Dalam riset terbaru, para peneliti membandingkan antara mereka yang mengunyah makanannya dengan orang yang langsung meminum makanannya.

Penelitian dilakukan terhadap 20 pria sehat yang dibagi dalam tiga kelompok, yakni mereka yang memakan langsung beberapa buah dan segelas air, kelompok yang mengonsumsi makanan yang diblender dengan sendok, serta keompok yang meminum buah-buahan yang diblender.

Hasilnya, dua kelompok pertama memiliki level kepuasan dan rasa kenyang yang sama dibandingkan dengan kelompok yang meminum jusnya. Kelompok yang meminum jus itu juga diketahui memiliki rasa keinginan untuk makan lagi jauh lebih besar dibanding kelompok yang mengunyah makanannya.

Para ahli mengungkapkan bahwa kegiatan mengunyah akan memperlambat proses mengasup makanan. Studi yang dilakukan di Denmark juga menemukan orang yang makan dengan perlahan mengonsumsi makanan 24 persen lebih sedikit dibanding dengan yang makan cepat.

Sumber

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India